Rabu, 07 Oktober 2009

PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

Persamaan Dasar Akuntansi untuk Organisasi

Nirlaba

Dalam akuntansi, sistem pencatatan dan pengklasifikasian transaksi disebut system pembukuan berganda (double entry accounting system). Dinamakan berganda sebab setiap transaksi dianalisis lalu dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah kiri (debit) dan sisi sebelah kanan (kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi. Sedangkan untuk mengklasifikasikan pos atau transaksi digunakan suatu bagan yang berisi rekening atau perkiraan atau disebut daftar nomor kode akun. Merujuk pada standar pelaporan keuangan organisasi nirlaba yaitu PSAK no. 45 perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan Laporan Posisi Keuangan, dan perkiraan Laporan Aktivitas. Perkiraan Laporan Posisi Keuangan terdiri dari Aktiva, Kewajiban, dan Aktiva Bersih. Sedangkan perkiraan Laporan Aktivitas terdiri dari Penerimaan dan Biaya. Model persamaan akuntansi secara mudah dipahami seperti berikut : kedua sisi kiri dan kanan, dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu sama. Hal tersebut karena hak atas seluruh aktiva ada pada kreditur dan juga Donatur. Kita perlu menggaris bawahi bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang.

AKTIVA = KEWAJIBAN + AKTIVA BERSIH

Ilustrasi berikut memperlihatkan hubungan dalam persamaan akuntansi secara

lebih jelas.

AKTIVA = KEWAJIBAN + AKTIVA BERSIH

Debit Kredit Debit Kredit Debit KrediT

Penambahan Pengurang Pengurang Penambahan Pengurang Penambahan

Aktiva Aktiva Kewajiban Kewajiban Karena karena Adanya adanya

Biaya penerimaan

Laporan Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba

Setelah transaksi dicatat secara harian dan diikhtisarkan pada waktu-waktu tertentu (bulanan), system akuntansi harus menghasilkan informasi akuntansi yang akan didistribusikan kepada para pihak yang berkepentingan. Informasi akuntansi disebut juga laporan keuangan. Komponen laporan keuangan organisasi nirlaba menurut ada 5 (lima) macam yaitu : Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan Aktiva Bersih, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Posisi Keuangan

Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban

Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :

1. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkan

tanggal jatuh tempo,

2. Mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke

dalam jangka pendek dan jangka panjang, dan

3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya

kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan

keuangan.

Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat

Laporan posisi keuangan manyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu :

  1. Aktiva Bersih Terikat Permanen, adanya pembatasan sumber daya secara

permanent dari penyumbang dalam pemanfaatan atau penggunaan oleh organisasi, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.

  1. Aktiva Bersih Terikat Temporer, pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
  2. Aktiva Bersih Tidak Terikat, sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
  3. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanent atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

Berikut ilustrasi contoh Laporan Posisi Keuangan

Laporan Aktivitas

Tujuan dan focus laporan aktivitas

Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih dalam

laporan posisi keuangan.

Perubahan kelompok aktiva bersih

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, aktiva bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak terikat dalam suatu periode.

Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat. Sumbangan disajikan sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, terikat permanent, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lainnya (atau kewajiban) sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.

Informasi Pendapatan dan Beban

Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapartan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi, dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Informasi pemberian jasa

Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.

Berikut ilustrasi contoh Laporan Aktivitas dan Perubahan Aktiva Bersih

Laporan Arus Kas

Tujuan laporan arus kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK no. 2 tentang laporan arus kas dengan

tambahan berikut :

1. Aktivitas Pendanaan

a. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka

panjang.

b. Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya

dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau

peningkatan dana abadi (endowment), dan

c. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas

: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.


PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 45

PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

PENDAHULUAN

Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun demikian dalam praktik organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya. Pada beberapa bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

a) Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut

b) Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer.

Tuj u a n

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.

Ruang Lingkup

1) Pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:

a) Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

b) Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

c) Ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkah, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada likuidasi atau pembubaran entitas.

2) Pernyataan ini tidak berlaku bagi lembaga pemerintah, departemen dan unit-unit sejenis lainnya.

3) Laporan keuangan untuk organisasi nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan keuangan untuk organisasi bisnis pada umumnya.

4) Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang harus disajikan dalam laporan keuangan organisasi nirlaba. Hal-hal yang tidak diatur dalam pernyataan standar akuntansi ini harus mengacu kepada pernyataan standar akuntansi yang berlaku umum.

Definisi

5) Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.

PENJELASAN

Tujuan Laporan Keuangan

6) Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.

7) Pihak pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai:

a) Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut

b) Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka.

8) Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:

a) Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.

b) Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih.

c) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya.

d) Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya.

e) Usaha jasa suatu organisasi. Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam suatu laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan keuangan yang lain.

Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

9) Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan Posisi Keuangan

Tujuan Laporan Posisi Keuangan

10) Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai:

a) kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan

b) likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhikewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

11) Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban dan aktiva bersih.

Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban

12) Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relative homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanya melaporkan masing-masing unsur aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti:

a) kas dan setara kas;

b) piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain;

c) persediaan;

d) sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka;

e) surat berharga/efek dan investasi jangka panjang;

f) tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kas atau aktiva lain yang dibatasi penggunaanya oleh penyumbang harus disajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya.

13) Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:

a) menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo.

b) mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang.

c) mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan.

Klasifikasi Aktiva Bersih atau Tidak Terikat

14) Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masingmasing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.

15) Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

16) Pembatasan permanen terhadap (1) aktiva, seperti tanah atau karya seni, yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aktiva yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi (endowment).

17) Pembatasan temporer terhadap (1) sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3) penggunaan selama periode tertentu dimasa depan, atau (4) pemerolehan aktiva tetap, dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya.

18) Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aktiva bersih tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditur dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi. Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Laporan Aktivitas

Tujuan Laporan Aktivitas

19) Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai

a) pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih,

b) hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan

c) bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa, Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk (a) mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, (b) menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan (c) menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.

20) Laporan aktivitas mencakup organisasi secara kese luruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

Perubahan Kelompok Aktiva Bersih

21) Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.

22) Pendapatan dan keuntungan yang menambah aktiva bersih, serta beban dan kerugian yang mengurangi aktiva bersih dikelompokan seperti diatur dalam paragraf 24-25.

Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian

23) Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.

24) Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.

25) Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.

26) Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam kelompok aktiva bersih tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aktiva bersih, organisasi dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau non-operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain.

Informasi Pendapatan dan Beban

27) Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

28) Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian organisasi dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi.

Informasi Pemberian Jasa

29) Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.

30) Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para penyumbang, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan sumber daya. Disamping penyajian klasifikasi bebansecara fungsional, organisasi nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasitambahan mengenai beban menurut sifatnya. Misalnya, berdasarkan gaji,sewa, listrik, bunga, penyusutan.

31) 31 Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi.Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang dilaksanakan melalui berbagai program utama.

32) Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi aktivitas manajemen dan umum, pencarian dana, dan pengembangan anggota. Aktivitas manajemen dan umum meliputi pengawasan, manajemen bisnis, pembukuan, penganggaran, pendanaan, dan aktivitas administratif lainnya, dan semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program pemberian jasa atau pencarian dana. Aktivitas pencarian dana meliputi publikasi dan kampanye pencarian dana; pengadaan daftar alamat penyumbang; pelaksanaan acara khusus pencarian dana; pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk, dan bahan lainnya; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam rangka pencarian dana dari individu, yayasan, pemerintah dan lain-lain. Aktivitas pengembangan anggota meliputi pencarian anggota baru dan pengumpulan iuran anggota, hubungan dan aktivitas sejenis.

Laporan Arus Kas

Tujuan Laporan Arus Kas

33) Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

34) Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentangLaporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini:

a) Aktivitas pendanaan:

1. penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.

2. penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).

3. bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

c) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

LAMPIRAN

Contoh Laporan Posisi Keuangan

Organisasi Nirlaba

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 19X0 dan 19X1

(dalam jutaan)

1 9 X 1 1 9 X 0

A k t i v a :

Kas dan setara kas R p 1 8 8 Rp1 .150

Piutang bunga 5.325 4 .175

Persediaan dan biaya dibayar di muka 1 .525 2 .500

Piutang lain-lain 7.562 6 .750

Investasi lancar 3.500 2 .500

Aktiva terikat untuk investasi dalam

tanah, bangunan, dan peralatan 13 .025 11 .400

Tanah, bangunan dan peralatan 154. 250 158 .975

Investasi jangka panjang 545 .175 508 .750

Jumlah Aktiva Rp 730 .550 Rp.696.200

Kewajiban dan Aktiva Bersih:

Hutang dagang Rp 6. 425 Rp 2.625

Pendapatan diterima di muka yang

dapat dikembalikan 1.625

Hutang lain-lain 2 .187 3 .250

Hutang wesel 2 .850

Kewajiban tahunan 4 .213 4 .250

Hutang jangka panjang 13. 750 16 . 250

Jumlah Kewajiban Rp 26 .575 Rp 3. 850

Aktiva Bersih:

Tidak terikat Rp 288 .070 Rp 259 . 175

Terikat temporer (Catatan B) 60 . 855 63 . 675

Terikat permanen (Catatan C) 355 . 050 342 . 500

Jumlah Aktiva Bersih 703 . 975 665 . 350

Jumlah Kewajiban&Aktiva BersihRp 730.550 Rp 696 . 200

Contoh Laporan Aktivitas

Ada tiga bentuk laporan aktivitas yang disajikan sebagai contoh dalam lampiran ini. Setiap bentuk memiliki keunggulan.

1. Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A ini memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif.

2. Bentuk B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih, satu kolom untuk setiap klasifikasi dengan tambahan satu kolom untuk jumlah. Bentuk B menyajikan pembuktian dampak berakhirnya pembatasan penyumbang aktiva tertentu terhadap reklasifikasi aktiva bersih. Bentuk B memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan penghasilan dari investasi.

3. Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan pendapatan, beban, dan perubahan terhadap aktiva bersih tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan aktiva bersih. Pendekatan bentuk C ini menitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak terikat. Bentuk ini sesuai untukorganisasi nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai aktivitas yang terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan dan investasi.

Bentuk A

Organisasi Nirlaba

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan rupiah)

Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat:

Pendapatan dan Penghasilan:

Sumbangan Rp 2 1 . 6 0 0

Jasa layanan 1 3 . 5 0 0

Penghasilan investasi Jangka panjang (Catatan E) 1 4 . 0 0 0

Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) 2 . 1 2 5

Penghasilan bersih investasi jangka panjang belum direalisasi 2 0 . 5 7 0

Lain-lain 3 7 5

Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 7 2 . 1 7 0

Aktiva Bersih yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D):

Pemenuhan program pembatasan 2 9 . 9 7 5

Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3 . 7 5 0

Berakhirnya pembatasan waktu 3 . 1 2 5

Jumlah aktiva yang telah berakhir pembatasannya 3 6 . 8 5 0

Jumlah Pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan lain 1 0 9 . 0 2 0

Beban dan Kerugian:

Program A 3 2 . 7 5 0

Program B 2 1 . 3 5 0

Program C 1 4 . 4 0 0

Manajemen dan umum 6 . 0 5 0

Pencarian dana 5 . 3 7 5

Jumlah Beban (Catatan F) 7 9 . 9 2 5

Kerugian akibat kebakaran 2 0 0

Jumlah Beban dan Kerugian 8 0 . 1 2 5

Kenaikan Jumlah Aktiva Bersih Tidak Terikat R p 2 8 . 8 9 5

Perubahan Aktiva Bersih Terikat Temporer:

Sumbangan Rp 2 0 . 2 7 5

Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 6 . 4 5 0

Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari

Investasi Jangka Panjang (Catatan E) 7 . 3 8 0

Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan ( 7 5 )

Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) ( 3 6 . 8 5 0 )

Penurunan Aktiva Bersih Terikat Temporer ( 2 . 8 2 0 )

Perubahan Dalam Aktiva Bersih Terikat Permanen:

Sumbangan 7 0 0

Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 3 0 0

Penghasilan bersih terealisasikan dan belum terealisasikan dari

investasi jangka panjang (catatan E) 11 . 5 5 0

Kenaikan Aktiva Bersih Terikat Permanen 1 2 . 5 5 0

Kenaikan Aktiva Bersih 3 8 . 6 2 5

Aktiva Bersih Pada Awal Tahun 6 6 5 . 3 5 0

Aktiva Bersih Pada Akhir Tahun R p 7 0 3 . 9 7 5

Organisasi Nirlaba

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan rupiah)

Tidak Terikat Terikat Temporer Terikat Permanen Jumlah

Pendapatan, penghasilan, dan sumbangan lain

Sumbangan Rp 2 1 . 6 0 0 Rp 2 0 . 2 7 5 Rp 7 0 0 Rp 4 2 . 5 7 5

Jasa layanan 1 3 . 5 0 0 1 3 . 5 0 0

Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) 1 4 . 0 0 0 6.450 3 0 0 2 0 . 7 5 0

Penghasilan investasi lain (Catatan E) 2 . 1 2 5

Penghasilan bersih terealisasikan dan belum

terealisasikan dari investasi jangka panjang

(Catatan E) 2 0 . 5 7 0 7 . 3 8 0 11 . 5 5 0 3 9 . 5 0 0

Lain-lain 3 7 5

Aktiva Bersih Yang Berakhir

Pembatasannya (catatan D):

Pemenuhan program pembatasan 2 9 . 9 7 5 ( 2 9 . 9 7 5 )

Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 3 . 7 5 0 ( 3 . 7 5 0 )

Berakhirnya pembatasan waktu 3 . 1 2 5 ( 3 . 1 2 5 )

Jumlah pendapatan, penghasilan dan sumbangan 109.020 (2.745) 1 2 . 5 5 0 11 8 . 4 5 0

Beban dan Kerugian:

Program A 3 2 . 7 5 0 3 2 . 7 5 0

Program B 2 1 . 3 5 0 2 1 . 3 5 0

Program C 1 4 . 4 0 0 1 4 . 4 0 0

Manajemen dan Umum 6 . 0 5 0 6 . 0 5 0

Pencarian Dana 5 . 3 7 5 5 . 3 7 5

Jumlah Beban (Catatan F) 7 9 . 9 2 5 7 9 . 9 2 5

Kerugian akibat kebakaran 2 0 0 2 0 0

Kerugian aktuarial dari kewajiban tahunan 7 5 7 5

Jumlah Beban dan Kerugian 8 0 . 1 2 5 7 5 8 0 . 2 0 0

Perubahan Aktiva Bersih 2 8 . 8 9 5 (2.820) 1 2 . 5 5 0 3 8 . 6 2 5

Aktiva Bersih Awal Tahun 2 5 9 . 1 7 5 6 3 . 6 7 5 3 4 2 . 5 0 0 6 6 5 . 3 5 0

Aktiva Bersih Akhir Tahun R p 2 8 8 . 0 7 0 R p 6 0 . 8 5 5 Rp 3 5 5 0 50 Rp 7 0 3 . 9 7 5

Bentuk C

(Bagian 1 dari 2 bagian)

Organisasi Nirlaba

Laporan Pendapatan, Beban, dan Perubahan Aktiva Bersih Tidak Terikat

Untuk Tahun Yang berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan rupiah)

Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat:

Sumbangan Rp 2 1 . 6 0 0

Jasa layanan 1 3 . 5 0 0

Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 1 4 . 0 0 0

Penghasilan dari investasi lain-lain (Catatan E) 2 . 1 2 5

Penghasilan bersih dari investasi jangka panjang yang telah

terealisasikan dan belum terealisasikan (Catatan E) 2 0 . 5 7 0

Lain-lain 3 7 5

Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 7 2 . 1 7 0

Aktiva Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan (Catatan D)

Penyelesaian program pembatasan 2 9 . 9 7 5

Penyelesaian pembatasan pemerolehan peralatan 3 . 7 5 0

Berakhirnya waktu pembatasan 3 . 1 2 5

Jumlah aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan 3 6 . 8 5 0

Jumlah pendapatan, penghasilan dan sumbangan lain

yang tidak terikat 1 0 9 . 0 2 0

Beban dan Kerugian:

Program A 3 2 . 7 5 0

Program B 2 1 . 3 5 0

Program C 1 4 . 4 0 0

Manajemen dan Umum 6 . 0 5 0

Pencarian Dana 5 . 3 7 5

Jumlah Beban (Catatan F) 7 9 . 9 2 5

Kerugian akibat kebakatran 200

Jumlah beban dan kerugian tidak terikat 8 0 . 1 2 5

Kenaikan aktiva bersih tidak terikat Rp 2 8 . 8 9 5

Bentuk C

(Bagian 2 dari 2 bagian)

Organisasi Nirlaba

Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam ribuan rupiah)

Aktiva Bersih Tidak Terikat:

Jumlah pendapatan dan penghasilan tidak terikat Rp 7 2 . 1 7 0

Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan

(Catatan D) 3 6 . 8 5 0

Jumlah beban dan kerugian tidak terikat ( 8 0 . 1 2 5 )

Kenaikan aktiva bersih tidak teriakat 2 8 . 8 9 5

Aktiva Bersih Terikat Temporer:

Sumbangan 2 0 . 2 7 5

Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 6 . 4 5 0

Penghasilan bersih dari investasi jangka panjang yang telah

terealisasikan dan belum terealisasikan (Catatan E) 7 . 3 8 0

Kerugian aktuarial dari kewajiban tahunan ( 7 5 )

Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan

(Catatan D) ( 3 6 . 8 5 0 )

Penurunan aktiva bersih terikat temporer ( 2 . 8 2 0 )

Aktiva Bersih Terikat Temporer:

Sumbangan 7 0 0

Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) 3 0 0

Penghasilan bersih dari investasi jangka panjang yang telah

terealisasikan dan belum terealisasikan (Catatan E) 11 . 5 5 0

Kenaikan aktiva bersih terikat permanen 1 2 . 5 5 0

Kenaikan Aktiva Bersih 3 8 . 6 2 5

Aktiva Bersih Pada Awal Tahun 6 6 5 . 3 5 0

Aktiva Bersih Pada Akhir Tahun Rp 7 0 3 . 9 7 5

Bentuk C

(Bagian 2 dari 2 bagian: Alternatif)

Organisasi Nirlaba

Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan rupiah)

Tidak Terikat Terikat temporer Terikat permanen jumlah

Pendapatan, penghasilan,

dan sumbangan lain:

Pendapatan, penghasilan, dan

sumbangan lain terikat R p 7 2 . 1 7 0 Rp 7 2 . 1 7 0

Pendapatan, penghasilan, dan sumbangan

lain tidak terikat sumbangan 2 0 . 2 7 5 7 0 0 2 0 . 9 7 5

Penghasilan investasi jangka panjang

(Catatan E) 6 . 4 5 0 3 0 0 6 . 7 5 0

Penghasilan bersih terealisasikan dan

belum terealisasikan dari investasi

jangka panjang (Catatan E) 7 . 3 8 0 11 . 5 5 0 1 8 . 9 3 0

Aktiva bersih yang dibebaskan

pembatasannya (Catatan D) 3 6 . 8 5 0 ( 3 6 . 8 5 0 )

Jumlah pendapatan, penghasilan

dan sumbangan R p 1 0 9 . 0 2 0 R p ( 2 . 7 4 5 ) R p 1 2 . 5 5 0 Rp 11 8 . 8 2 5

Beban dan Kerugian:

Beban dan kerugian tidak terikat 8 0 . 1 2 5 8 0 . 1 2 5

Kerugian aktuarial dari

kewajiban tahunan 7 5 7 5

Jumlah beban dan kerugian 8 0 . 1 2 5 7 5 8 0 . 2 0 0

Perubahan Aktiva Bersih 2 8 . 8 9 5 ( 2 . 8 2 0 ) 1 2 . 5 5 0 3 8 . 6 2 5

Aktiva Bersih Awal Tahun 2 5 9 . 1 7 5 6 3 . 6 7 5 3 4 2 . 5 0 0 6 6 5 . 3 5 0

Aktiva Bersih Akhir Tahun R p 2 8 8 . 0 7 0 R p 6 0 . 8 5 5 Rp 3 5 5 . 0 5 0 Rp 7 0 3 . 9 7

Laporan Arus Kas

Metode Langsung

Organisasi Nirlaba

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam jutaan rupiah)

Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:

Kas dari pendapatan jasa Rp 1 3 . 0 5 0 , 0

Kas dari penyumbang 2 0 . 0 7 5 , 0

Kas dari piutang lain-lain 6 . 5 3 7 , 5

Bunga dan deviden yang diterima 2 1 . 4 2 5 , 0

Penerimaan lain-lain 3 7 5 , 0

Bunga yang dibayarkan ( 9 5 5 , 0 )

Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier ( 5 9 . 5 2 0 , 0 )

Hutang lain-lain yang dilunasi ( 1 . 0 6 3 , 5 )

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi ( 7 5 , 0 )

Aliran Kas dari Aktivitas investasi:

Ganti rugi dari asuransi kebakaran 6 2 5 , 0

Pembelian peralatan ( 3 . 7 5 0 , 0 )

Penerimaan dari penjualan investasi 1 9 0 . 2 5 0 , 0

Pembelian investasi ( 1 8 7 . 2 5 0 , 0 )

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi ( 1 2 5 , 0 )

Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:

Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:

Investasi dalam endownment 5 0 0 , 0

Investasi dalam endownment berjangka 1 7 5 , 0

Investasi bangunan 3 . 0 2 5 , 0

Investasi perjanjian tahunan 5 0 0 , 0

4 . 2 0 0 , 0

Aktivitas pendanaan lain:

Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi 7 5 0 , 0

Pembayaran kewajiban tahunan ( 3 6 3 , 0 )

Pembayaran hutang wesel ( 2 . 8 5 0 , 0 )

Pembayaran kewajiban jangka panjang ( 2 . 5 0 0 , 0 )

( 4 . 9 6 2 , 5 )

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Rp ( 7 6 2 , 5 )

Kenaikan (Penurunan) bersih dalam kas dan setara kas Rp ( 9 6 2 , 5 )

Kas dan setara kas pada awal tahun 1 . 1 5 0 , 0

Kas dan setara kas pada akhir tahun 1 8 7 , 5

LANJUTAN

Rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih menjadi kas bersih

yang digunakan untuk aktivitas operasi:

Perubahan dalam aktiva bersih 3 8 . 6 2 5 , 0

Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aktiva

bersih menjadi kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas operasi:

Depresiasi 8 . 0 0 0 , 0

Kerugian akibat kebakaran 2 0 0 , 0

Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan 7 5 , 0

Kenaikan piutang bunga ( 1 . 1 5 0 , 0 )

Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 9 7 5 , 0

Kenaikan dalam piutang lain-lain ( 8 1 2 , 5 )

Kenaikan dalam hutang dagang 3 . 8 0 0 , 0

Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat

dikembalikan ( 1 . 6 2 5 , 0 )

Penurunan dalam hutang lain-lain ( 1 . 0 6 2 , 5 )

Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang ( 6 . 8 5 0 , 0 )

Bunga dan deviden terikat untuk investasi jangka panjang ( 7 5 0 , 0 )

Penghasilan bersih terealisasikan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang( 3 9 .5 0 0 , 0 )

Kas bersih diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Rp ( 7 5 , 0 )

Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:

Peralatan yang diterima sebagai hibah Rp 3 5 0 , 0

Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan 2 0 0 , 0

Laporan Arus Kas

Metode Tidak Langsung

Organisasi Nirlaba

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 19X1

(dalam ribuan rupiah)

Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:

Rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi:

Perubahan dalam aktiva bersih Rp 3 8 . 6 2 5

Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aktiva bersih

menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi:

Depresiasi 8 . 0 0 0

Kerugian akibat kebakaran 2 0 0

Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan 7 5

Kenaikan piutang bunga ( 1 . 1 5 0 )

Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 9 7 5

Kenaikan dalam piutang lain-lain ( 8 1 3 )

Kenaikan dalam hutang dagang 3 . 8 0 0

Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan ( 1 . 6 2 5 )

Penurunan dalam hutang lain-lain ( 1 . 0 6 3 )

Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang ( 6 . 8 5 0 )

Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang ( 7 5 0 )

Penghasilan bersih terealisasikan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang ( 3 9 . 5 0 0 )

Kas bersih diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi ( 7 5 )

Aliran Kas dari Aktivitas Investasi:

Ganti rugi dari asuransi kebakaran 8 2 5

Pembelian peralatan ( 3 . 7 5 0 )

Penerimaan dari penjualan investasi 1 9 0 . 2 5 0

Pembelian investasi ( 1 8 7 . 2 5 0 )

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi Rp ( 1 2 5 )

Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:

Penerimaan dari sumbangan terikat dari:

Investasi dalam endowment Rp 5 0 0

Investasi dalam endowment berjangka 1 7 5

Investasi dalam bangunan 3 . 0 2 5

Investasi perjanjian tahunan 5 0 0

4 . 2 0 0

Aktivitas pendanaan lain:

Bunga dan dividen terikat untuk reinvestasi 7 5 0

LANJUTAN

Pembayaran kewajiban tahunan ( 3 6 3 )

Pembayaran hutang wesel ( 2 . 8 5 0 )

Pembayaran kewajiban jangka panjang ( 2 . 5 0 0 )

( 4 . 9 6 3 )

Kas bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan ( 7 6 3 )

Penurunan bersih dalam kas dan setara kas ( 9 6 3 )

Kas dan setara kas pada awal tahun 1 . 0 5 0

Kas dan setara kas pada akhir tahun 1 8 5

Data tambahan:

Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:

Peralatan yang diterima sebagai hibah 3 5 0

Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan 2 0 0

Bunga yang dibayarkan Rp 9 5 5

Catatan Atas Laporan Keuangan

Ilustrasi Catatan A menguraikan kebijakan pengungkapan yang diwajibkan yang menyebabkan Catatan B dan Catatan C wajib disajikan. Catatan D, E, dan F menyediakan informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan oleh organisasi nirlaba. Semua jumlah dalam ribuan rupiah.

Catatan A

Organisasi menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas atau aktiva lain sebagai sumbangan terikat jika hibah atau wakaf tersebut diterima dengan persyaratan yang membatasi penggunaan aktiva tersebut. Jika pembatasan dari penyumbang telah kadaluwarsa, yaitu pada saat masa pembatasan telah berakhir atau pembatasan tujuan telah dipenuhi, aktiva bersih terikat temporer digolongkan kembali menjadi aktiva bersih tidak terikat dan disajikan dalam laporan aktivitas sebagai aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan. Organisasi menyajikan hibah atau wakaf berupa tanah, bangunan, dan peralatan sebagai sumbangan tidak terikat kecuali jika ada pembatasan yang secara eksplisit menyatakan tujuan pemanfaatan aktiva tersebut dari penyumbang. Hibah atau wakaf untuk aktiva tetap dengan pembatasan eksplisit yang menyatakan tujuan pemanfaatan aktiva tersebut dan sumbangan berupa kas atau aktiva lain yang harus digunakan untuk memperoleh aktiva tetap disajikan sebagai sumbangan terikat. Jika tidak ada pembatasan eksplisit dari pemberi sumbangan mengenai pembatasan jangka waktu penggunaan aktiva tetap tersebut, pembebasan pembatasan dilaporkan pada saat aktiva tetap tersebut dimanfaatkan.

Catatan B

Aktiva bersih terikat temporer untuk periode keuangan adalah sebagai berikut:

Aktivitas program A:

Pembelian peralatan Rp 7 . 6 5 0

Penelitian 1 0 . 6 4 0

Seminar dan publikasi 3 . 8 0 0

Aktivitas program B:

Perbaikan kerusakan peralatan 5 . 6 0 0

Seminar dan publikasi 5 . 3 9 5

Aktivitas program C:

Umum 7 . 4 2 0

Bangunan dan peralatan 5 . 3 7 5

Perjanjian perwalian tahunan 7 . 1 2 5

Untuk periode setelah 31 Desember, 19X1 7 . 8 5 0

Rp 6 0 . 8 5 5

Catatan C

Aktiva bersih terikat permanen dibatasi untuk:

Investasi tahunan, penghasilannya dibelanjakan untuk mendukung:

Aktivitas program A Rp 6 8 . 8 1 0

Aktivitas program B 3 4 . 1 5 5

Aktivitas program C 3 4 . 1 5 5

Kegiatan lain organisasi 2 0 4 . 9 3 0

Rp 3 4 2 . 0 5 0

Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada jumlah

sumbangan mula-mula hingga mencapai nilai Rp2,500 5 . 3 0 0

Polis asuransi kematian yang penerimaan ganti rugi asuransi atas

kematian pihak yang diasuransikan tersedia untuk mendanai aktivitas umum 2 0 0

Tanah yang harus digunakan untuk area rekreasi 7 . 5 0 0

Rp 3 5 5 . 0 5 0

Catatan D

Aktiva bersih yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui terjadinya beban tertentu atau

terjadinya kondisi yang disyaratkan oleh penyumbang.

Tujuan pembatasan yang dicapai:

Beban program A Rp 1 4 . 5 0 0

Beban program B 11 . 5 0 0

Beban program C 3 . 9 7 5

Rp 2 9 . 9 7 5

Peralatan untuk program A yang dibeli dan dimanfaatkan 3 . 7 5 0

Pembatasan waktu yang telah terpenuhi:

Jangka waktu yang telah dipenuhi Rp 2 . 1 2 5

Kematian penyumbang tahunan 1 . 0 0 0

Rp 3 . 1 2 5

Rp 3 6 . 8 5 0

Catatan E

Investasi dicatat sebesar nilai pasar atau nilai apraisal, dan penghasilan (atau kerugian) yang telah terealisasikan atau belum terealisasikan dapat dilihat dari laporan aktivitas. Organisasi mengivestasikan kelebihan kas di atas kebutuhan harian dalam investasi lancar. Pada tanggal 31 Desember 19X1, Rp 1.400 diinvestasikan pada investasi lancar dan menghasilkan Rp 850 per tahun. Sebagian besar investasi jangka panjang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok A adalah dana permanen dan tidak diwajibkan untuk menaikkan nilai bersihnya. Kelompok B adalah jumlah yang oleh badan perwalian ditujukan untuk investasi jangka panjang. Tabel berikut ini menunjukkan investasi jangka panjang organisasi.

Kelpk A Kelpk B Lain-lain Jumlah

Investasi awal tahun 4 1 0 . 0 0 0 8 2 . 0 0 0 1 6 . 7 5 0 5 0 8 . 7 5 0

Hibah tersedia untuk investasi:

Untuk dana permanent 5 0 0 2 0 0 7 0 0

Untuk dana temporer 1 7 5 1 7 5

Untuk dana perwalian tahunan 5 0 0 5 0 0

Jumlah yang ditarik untuk penyumbang

tahunan yang meninggal ( 1 . 0 0 0 ) ( 1 . 0 0 0 )

Kembalian investasi (neto, setelah

dikurangi beban Rp375)

Dividen,bunga,dan sewa 1 5 . 0 0 0 5 . 0 0 0 7 5 0 2 0 . 7 5 0

Penghasilan terealisasi dan belum

terealisasikan 3 0 . 0 0 0 9 . 5 0 0 3 9 . 5 0 0

Jumlah kembalian investasi 4 5 . 0 0 0 1 4 . 5 0 0 7 5 0 6 0 . 2 5 0

Jumlah tersedia untuk operasi

tahun berjalan ( 1 8 . 7 5 0 ) ( 5 . 0 0 0 ) ( 2 3 . 7 5 0 )

Penghasilan dana perwalian untuk

tahun berjalan dan masa depan ( 4 5 0 ) ( 4 5 0 )

Investasi akhir tahun 4 3 6 . 7 5 0 9 0 . 0 0 0 1 6 . 9 2 5 5 4 5 . 1 7 5

Komponen dalam setiap kelompok investasi dan kepemilikan investasi lainlain

pada tanggal 31 Desember 19X1 disajikan dalam tabel berikut ini.

Kelpk. A Kelpk.B Lain-lain Jumlah

Aktiva bersih terikat permanen Rp 342.050 5 .5 0 0 3 4 7 . 5 5 0

Aktiva bersih terikat temporer 2 6 880 11 . 4 2 5 3 8 . 3 0 5

Aktiva bersih tidak terikat 6 7 . 8 2 0 9 1 . 5 0 0 1 5 9 . 3 2 0

Rp 436.000 9 0 . 0 0 0 1 6 . 9 2 5 5 4 5 . 1 7 5

Badan perwalian (board of trustees) menerapkan peraturan yang mensyaratkan dana endowment permanen dinilai sebesar nilai nyata (real value) atau daya beli (purchasing power) kecuali penyumbang secara eksplisit menyatakan penggunaan apresiasi neto yang disyaratkan. Untuk memenuhi tujuan dana manajemen menetapkan bahwa apresiasi neto dipertahankan secara permanen sebesar jumlah yang diperlukan untuk menyesuaikan nilai mata uang historis dana sumbangan dengan menggunakan indeks harga konsumen. Setiap kelebihan di atas dana endowment permanen dapat digunakan untuk tujuan lain yang telah ditentukan (approprition) . Pada tahun 19X1, total kembalian investasi kelompok A adalah Rp 18.000 (10,6 persen), dan dari jumlah tersebut Rp 4.620 ditahan secara permanen untuk mempertahankan nilai nyata (real value) sumbangan tersebut. Sisanya sebesar Rp 13.380 tersedia untuk tujuan lain yang telah ditentukan oleh dewan perwalian.

Catatan F

Beban yang terjadi adalah

Program Managemen Pencarian

Total A B C & umum Dana

Gaji, upah Rp.37.787,5 18.500,0 9.750,0 4.312.0 2.825,0 2.400,0

Biaya lain-lain 11.875,0 5.187,5 1.875.,1 4.312,0

Supplies&perjalanan 7.787,5 2.162,5 25.00,0 1.225,0 600,0 1.400,0

Biaya jasa professional 7.100,0 400.0 3.725,0 1.500,0 500,0 975,0

Kantor dan pekerjaan 6.320,0 2.900,0 2.500,0 1.125,0 545,0 250,0

Depresiasi 8.000,0 3.600,0 2.000,0 1.425,0 625,0 350,0

Bunga 955,0 955,0